Monday 11 January 2016

Terbang

Terbang

"Ma, izinkan aku untuk terbang. Sekali saja, aku janji tak akan pernah mengecewakan mama. Kali ini saja" pintaku pada mama, mama yang selalu memberiku segala hal di dunia ini, kecuali izin terbang.
"Tidak nak, tinggallah saja di rumah, itu lebih aman. Karena jika kau terbang sekali, kau akan terus mengulangi, hingga akhirnya kau akan lupa pulang dan meninggalkan kami". Alasan yang sama yang selalu mama utarakan jika kumeminta izin terbang.

Setelah mendengar itu, semua temanku pergi sambil setengah tertawa, mengejekku.

Aku anak lelaki kesayangan mama. Sepeninggal papa, mama menjagaku berlebihan. Tak seperti teman-teman seusiaku yang sering pergi kesana kemari dengan leluasa, mama selalu mengantar kemanapun aku pergi. Demi keamanan, itu ucapnya. Malu dengan tingkah mama yang memperlakukanku seperti membuatku merencanakan suatu kejutan besar untuk mama dan teman-temanku.

Masa kecil yang kuhabiskan di dalam rumah, masa muda yang terbelenggu dengan penjagaan ketat membuatku jengah. Aku tak pernah menghirup udara bebas di masa muda, dan kini mama masih melarangku melakukan banyak hal.
Aku akan terbang.

Kudengar, teman-temanku mengadakan perjalanan terbang malam ini. Aku akan datang, aku akan terbang. Tanpa izin mama. Dengan sembunyi-sembunyi tentunya. Maafkan aku mama, ini semua salahmu yang terlalu mengekangku.

Saat ini, dihadapanku, teman-teman sedang menikmati indahnya terbang. Dan aku akan mencobanya.
Hingga.....
Pong....
Kenikmatan ini di luar imajinasiku, aku akan menambahnya lagi. Selamat tinggal semua. Aku akan terbang.

Dan,
Brakkkk.....
"Angkat tangan semua, kalian semua ditangkap karena telah mengadakan pesta shabu"
Seorang lelaki berjaket hitam itu diikuti sepuluh lelaki lainnya mengelilingi kami
"Siap komandan, semuanya enam orang. Dan akan kami bawa ke mabes terdekat"
Ucapnya kepada seseorang di seberang sana.
Apa???
Mabes?
Mama, tolong aku.....

Terbang
Cerita enje